Jumat, 05 Maret 2010

KEUTAMAAN BERQURBAN

Oleh: K’ Tigin-41

Qurban ialah penyembelihan binatang qurban yang dilakukan pada Hari Raya Haji (selepas solat 'Idul Adha) dan hari-hari Tasyriq yaitu ,11,12 dan 13 Zulhijjah karena beribadah kepada Allah SWT, untuk menghidupkan syariat Nabi Allah Ibrahim Alaihissalam yang kemudiannya disyariatkan kepada Nabi Muhammad Shalallohu Alaihi Wassalam.

Allah SWT berfirman: "Dan telah Kami jadikan unta-unta itu sebahagian daripada syi'ar Allah, kamu memperolehi kebaikan yang banyak daripadanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah diikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur." (QS. Al-Haj:36)

"Maka dirikanlah solat karena Tuhanmu dan berqurbanlah. " (QS. Al-Kautsar:2)

Dari Aisyah Radiallahu Anha bahwsannya Nabi Muhammad Shalallohu Alaihi Wassalam telah bersabda: "Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Qurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) qurban itu." (Riwayat al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan al-Hakim)

Zaid bin Arqam berkata: "Mereka telah bertanya, Wahai Rasullullah, apakah Udhhiyah (Qurban) itu?. Nabi Muhammad Shalallohu Alaihi Wassalam.menjawab: "Ia sunnah bagi bapak kamu Nabi Ibrahim." Mereka bertanya lagi: Apakah ia untuk kita? Rasulullah s.a.w. menjawab: "Dengan tiap-tiap helai bulu satu kebaikan." Mereka bertanya: "maka bulu yang halus pula? Rasullullah s.a.w bersabda yang bermaksud "Dengan tiap-tiap helai bulu yang halus itu satu kebaikan." (Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar